Selasa, 28 Juli 2009

CORETAN BK

BIMBINGAN dan KONSELING ISLAM


Secara naluriah, kodrati, fitrohnya manusia adalah makhluk social memerlukan orang lain dalam kehidupannya tanpa sesamanya manusia tidak akan bisa hidup. Pada mulanya manusia berada dalam satu lingkungan social yang kecil Adam dan Hawa, semakin berkembangnya umat manusia menyebar kemana-mana dengan kondisi fisik yang berbeda pula. Dari uraian diatas diketahui memberikan diskripsi manusia secara sistematis bahwa manusia berada dan berhubungan dengan sesamanya dalam pola- pola tertentu sebagai individu yang berhubungan dengan individu melalui keluarga, masyarakat. sebagai individu yang berhubungan dengan kelompok; masyarakat,politik,social. sebagai kelompok yng berhubungan dengan kelompok; SARA.
Pengertian Bimbingan dan Konseling sosial islam Adalah proses bantuan kepada individu agar kembali ke kehidupan masyarakat yang selaras dengan ketentuan dan petunjukNYA sehingga mencapai kebahagiaan dunia akhirat / kembali kefitrah seperti orang yang berbuka puasa.
Orientasi bimbingan konseling. Yang dimaksud disini ialah pusat perhatian misalnya : seorang berorientasi terhadap ekonomi dalam pergaulan, maka ia akan menghitung untung rugi yang dapat ditimbulkan oleh interaksi dengan orang lain. Disini yang menjadi pusat perhatian konselor kepada klien :
1. Orientasi perorangan
Sejumlah kaidah yang berkaitan dengan orientasi perorangan dalam bimbingan konselingsosial adalah sebagai berikut :
a Semua kegiatan diselenggarakan dalam rangka pelayanan BK diarahkan pada peningkatan perwujudan diri sendiri.
b Kegiatan disini berkenaan dengan individu untuk memahami kebutuhan- kebutuhan pemanfaatan bagi diri sendiri dan lingkungannya.
c Setiap individu harus diterima sebagai individu yang harus ditangani secara individual.
d Tanggung jawab konselor untuk memahami minat,kemampuan yang terelakkan bagi berfungsinya individu.
2. Orientasi perkembangan
Orientasi ini lebih menekankan pentingnya peranan yang terjadi pada individu dan sekaligus bertujuan mendorong konselor dan klien menghilangkan problem yang menjadkan laju perkembangan klien. Adapun hambatan ( Thomson & Rudolph ) yang dimaksudkan adalah :
a Hambatan Egosentrisme ketidakmampuan melihat kemungkinan lain diluar apa yang dipahaminya.
b Hambatan Konsentrasi ketidakmampuan memusatkan perhatian pada lebih dari satu aspek tentang suatu hal.
c Hambatan Reversibilitas ketidakmampuan menelusuri alur yang terbalik dari alur yang dipppahami semula.
d Hambatan Transformasi ketidakmampuan meletakkan sesuatu pada suasana urutan yang ditetapkan.
3. Orientasi permasalahan
Ada yang mengatakan bahwa kehidupan berkembang itu resiko, agar tujuan tercapai dengan baik maka resiko yang mungkin menimpa kehidupan harus diwaspadai, nah kewaspadaan yang menimbulkan hambatan dan rintangan itu melahirkan kosep orientasi permasalahan dalam bimbingan konseling.
Dalam kaitannya dengan fungsinya Orientasi ini mengarah kepencegahan pengentasan permasalahan agar individu terhindar dari beban didalam dirinya, pemahaman memungkinkan individu memahami informasi dan aspek lingkungan yang berguna mencegah timbulnya masalah pada diri klien.
Berdasarkan rumusan konseling social islami yang dikemukakan diatas, maka tujuan bimbingan konseling social islami adalah untuk :
 Membantu individu mencegah timbulnya problem-problem yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat melalui: kepercayaan yang diyakini, memahami manfaat hidup bermasyarakat.
 Membantu individu memelihara situasi, kondisi kehidupan agar tetap baik dan jauh lebih baik melalui : 1) problem yang semula dihadapi telah teratasi agar tidak menjadi masalah kembali. 2) mengembangkan situasi yang mulanya baik itu agar bertambah baik.
Adapun methode bimbingan dan konseling social islami melalui :
(1) Metode langsung : dimana pembimbing melakukan secara tatap muka melalui : a) metode individual percakapan pribadi, kunjungan kerumah, observasi kerja. b) Metode kelompok dengan diskusi kelompok, karyawisata, dramagroup teaching.
Metode tidak langsung : dilakukan melalui komunikasi media masa hal ini dapat dilakukan secara. a)individual melalui surat, telepon. b) Kelompok dengan surat kabar, brosur, media audio, TV.
(2) Metode tidak langsung : disamping itu metode yang kita dalam melaksaanakan bimbingan dan konseling social islami tergantung pada; a) masalah yang sedang dihadapi. b) tujuan penggarapan masalah. c) keadaan klien. d) sarana prasarana yang tersedia e) administrasi dan biaya yang tersedia.
4. Pembinaan hubungan kelompok intern/ individu
Telah di ketahui secara agamis,umat islam terikat keagamaannya sebagai suatu kelompok besar yang berbeda dengan kelompok lain.kelompok ini bisa terdiri dari berbagai kelompok organisasi yang lebih kecil. Kesatuan umat islam itu di ikat oleh kesatu agamaan, emosional, yang di gariskan oleh-Nya untuk senantiasa menjadi satu kesatuan.
 Dalam keluarga : mengenai bagaimana kehidupan
 Masyarakat : bagaimana proses hubungan yang dapat menimbulkan kebahagiaan dunia dan akhirat yang dilandaskan islam yaitu melalui kemanfaatan, kasih sayang, toleransi, menghargai, menumbuhkan rasa aman dll.
Selain pembinaan rasa persatuan antar kelompok umat islam baik karena latar belakang budaya dan nilai-nilai islam sekaligus melestarikan keberadaan umat islam itu sendiri.
5. Pembinaan hubungan dengan kelompok / intern sosial
Disini baik Muslim non Muslim, islam mengajarkan hidup untuk berdampingan dengan Saling memberi manfaat tidak saling merugikan, dalam bimbingan konseling islam manusia diakui dengan memperhatikan hak individu ,hak individu dalam batas tanggung jawab social. Pola pembinaan umat islam masa Rosul melalui : 1) mandirikan masjid. 2) mempersaudarakan kaum muhajirin dan Anshar. 3) membuat perjanjian dengan umat non muslim. 4) meletakkan dasar-dasar sistem budaya nilai. Jadi bukan pula liberalisme. Bagi non muslim menghormati, toleransi/ menghargai sesuai dengan firman NYA yang artinya : “Hai Ahli kitab marilah berpegang teguh kepada suatu kalimat ( ketetapan ) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu bahwa tidak kita sembah kacuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak ( pula ) menjadikan kita sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. “Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka; saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah”. ( Q.S. Ali imran ) dan masih pula ada hak alam ( prinsip ekosistem ) begitu pula hak manusia kepada Tuhan.
Pada dasarnya kehidupan sosial islam memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain/semua pihak, nah sasarannya mengacu pada pusat perhatian pandangan konselor dan seperti halnya bimbingan konseling ini lainnya bertujuan terlepas dari problem, yang semula sudah membaik berubah kearah yang lebih baik dan selanjutnya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat
Referensi
Prayitno. Erman Aniti,Dasar-dasar bimbingan dan konseling, Rineka cipta.Jakarta,1999.
Aunur Rahim faqih. bimbingan dan konseling dalam islam,UII Press,yogyakarta,2001.
Abdul mujib.Jusuf Mudzakir.Nuansa-nuansa psikologi islam,Raja grafindo persada,Jakarta,2001.

1 komentar:

Mas Setio mengatakan...

masih belajar euy